INILAH.COM, Jakarta – Ancaman di dunia cyber saat ini makin mengkhawatirkan. Tahukah Anda ancaman apa itu? Berikut ancaman yang membuat Anda harus waspada.
Pembobolan data email
Ketika Ameriprise Financial, Barclays Bank of Delaware, Bebe, Best Buy, Brookstone, Capital One Bank, Citi, City Market, The College Board, Dillons, Disney Destinations, Eddie Bauer, Ethan Allen, Food 4 Less, Fred Meyer, Fry’s, Hilton Hotels, Home Shopping Network, JPMorgan Chase, King Soopers, Kroger, Lacoste, LL Bean Visa Card, British retailer Marks and Spencer, Marriott Rewards, McKinsey & Co., Moneygram, New York & Company, Ralphs, Red Roof Inns, Ritz-Carlton Rewards, Target, TD Ameritrade, TiVo, U.S. Bank, Verizon dan Walgreens mendapati alamat email pelanggannya dicuri, perusahaan-perusahaan ini dengan cepat menyatakan, tak ada data finansial yang dicuri.
Namun pencurian data email ini nyatanya bisa berbahaya. Anda harus mengetahui cara melindungi diri Anda. Pasalnya, hal ini bisa menjadi ‘tombak phising’ berupa email palsu yang sangat meyakinkan melalui atribut-atribut seperti logo perusahaan dan lainnya.
Manajer Riset Kerentaan Firma keamanan Qualys Amol Sarwate memberi cara untuk melindungi diri. Tanya pada diri Anda, apakah institusi ini biasa mengirim email? Apa institusi ini selalu meminta mengklik link pada email? Apa institusi saya sering meminta informasi pribadi seperti nomor kartu kredit? Apa email ini benar dari institusi saya?
Meski begitu, password yang kuat tetap menjadi permulaan yang baik. "Tergantung seberapa aman yang Anda ingin, Anda bisa membuat beberapa alamat email, khusus online-banking, belanja online, dan lainnya," tutupnya.
Pencurian identitas anak
Penjahat online sering mengeksploitasi dan mencuri identitas anak untuk beberapa jenis penipuan. Pusat Riset Keamanan Cyber Canegie Mellon University mengatakan, anak-anak tak menyadari identitasnya dipakai untuk penipuan, di tahun-tahun ke depannya mereka akan kaget telah memiliki utang.
Di Amerika Serikat (AS) terdapat 42.232 anak di bawah 18 tahun kecurian identitas, dan identitas mereka kebanyakan digunakan untuk kartu kredit atau aplikasi pinjaman.
Untuk mengatasinya, segera buat laporan resmi ke pihak berwajib. Untuk melindungi anak, sangat krusial untuk tidak memberi identitas anak pada siapa pun kecuali memang dibutuhkan.
Mata-mata privasi Twitter
Penjahat cyber menggunakan aplikasi ‘Profile Spy’ untuk menipu pengguna Twitter melalui spam. Firma keamanan Sophos mengatakan, jika Anda melihat tweet teman berisi ‘Wow! See who viewed your twitter with Profile Spy,” abaikan saja.
Sophos juga memperingatkan agar pengguna Twitter berhati-hati dalam menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk mengakses akun. Jika Anda menyadari terpancing tipuan ‘Profile Spy’ ini, batalkan hak yang ada pada aplikasi itu melalui menu ‘setting’ di Twitter.
Sumber : Inilah.com

0 comments:
Posting Komentar